Minggu, 30 September 2012

tugas tik


Manfaat Perkembangan Teknologi Informasi
Oleh Awalina Barokah (1003471)
PGSD IPA B
Dewasa ini teknologi informasi berkembang  begitu pesat sesuai dengan deret ukur  (Dari tahun ke bulan, dari bulan ke minggu, dari minggu ke hari, dari hari ke jam, dan dari jam ke detik) dan mempunyai peran yang  penting dalam kehidupan. Oleh karena itulah para cerdik-cendekia sepakat pada suatu argumen, bahwa: informasi memudahkan kehidupan manusia tanpa harus kehilangan kehumanisannya. Pentingnya teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja serta memungkinkan semua kegiatan dapat terselesaikan dengan cepat, tepat, akurat dan meningkatkan  produktifitas kerja karena teknologi informasi menghasilkan informasi yang berkualitas dan sangat relevan baik untuk keperluan pribadi, maupun umum. Dengan tekonologi memudahkan manusia untuk berinteraksi tanpa terhalang jarak, waktu dan tempat. Dengan teknologi informasi seseorang dapat mengakses berita atau informasi dengan cepat dan mudah. Teknologi informasi memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kehidupan manusia. Mulai dari teknologi informasi yang paling sederhana berupa perangkat radio dan televisi, hingga intenet dan telepon genggam dengan protocol aplikasi tanpa kabel (WAP), informasi mengalir dengan sangat cepat, mudah dan menyeruak ruang kesadaran banyak orang.
 Tidak bisa dipungkiri  terjadinya teknologi informasi saat ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi informasi pada masa-masa sebelumnya, ada beberapa masa perkembangan teknologi informasi :
1)        Masa Prasejarah
Pada masa prasejarah teknologi informasi digunakan sebagai system untuk pengenalan bentuk-bentuk yang ingin dikenali. Informasi yang didapatkannya digambarkan pada dinding tua atau tebing-tebing bebatuan. Perkembangan selanjutnya dimulai dengan menggunakan alat-alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat seperti gendang dll.
2)        Masa Sejarah
Pada Masa sejarah teknologi Informasi berkembang pada masyarakat kalangan atas seperti para kepala suku / kelompok digunakan pada kegiatan tertentu seperti upacara atau ritual.
3)        Masa tahun 3000 SM
Pada masa ini manusia mengenal simbol berupa pictograf sebagai huruf yang mempunyai bunyi untuk informasi, sehingga mampu membentuk kata , kalimat dan bahasa. Hal ini  digunakan oleh Bangsa Sumeria untuk pertama kali.
4)        Masa tahun 2900 SM
Pada masa ini ditemukan bahwa Bangsa Mesir kuno sudah mengenal huruf Hierogliph yang berupa simbol berupa ungkapan.
5)        Masa tahun 500 SM
Masa Ini merupakan pengenalan media informasi yang sebelumnya berupa lempengan tanah berganti menjadi serat pohon papyrus
6)        Masa tahun 1455
Masa ini merupakan upaya dalam menciptakan mesin cetak. Pada masa ini manusia sudah menggunakan mesin cetak berupa plat huruf terbust dari besi yang kemudian digantikan dengan bingkai dari kayu yang dikembangkan oleh Johann Gulenberg.
7)        Masa tahun 1800-an
Pada tahun 1830 orang sudah mengenal program komputer seperti menciptakan mesin analytical, pengiriman serta penampilan teknologi informasi, dan Pengembangan system penulisan decimal.
8)        Masa tahun 1900-an
Pada masa ini di tandai dengan penciptaan tabung Tv yang pertama (1923). Pada masa Perang Dunia II di kembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang informasi yang digunakan untuk kepentingan pengiriman dan penerimaan dokumen-dokumen militer yang disimpan dalam bentuk magnetic tape. Pertumbuhan Teknologi informasi (internet) melaju dengan sangat cepat dan mulai merambah kedalam segi kehidupan manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan.
Adanya perbedaan teknologi informasi  dari masa ke masa menyebabkan adanya teknologi informasi konvensional dan teknolgi informasi modern. Teknologi informasi konvensional biasa disebut dengan teknologi informasi tradisional, sedangkan teknologi informasi modern adalah teknologi yang sedang berkembang saat ini. Berikut ada beberapa perbedaan teknologi informasi konvensional dengan teknologi informasi modern :
v Teknologi informasi modern, biasanya sudah menggunakan internet dalam mengirim/menerima informasi, sedangkan teknologi informasi konvensional belum. Biasanya mengandalkan kabel jaringan atau bentuk flash disk/hardcopy dalam pertukaran informasi.
v Teknologi informasi modern lebih murah dan dapat mengakses apa saja,kapan saja dan dimana saja tanpa batasan jarak/tempat, sedangkan teknologi konvensional lebih mahal karena keterbatasan jarak/tempat.
v Teknologi informasi modern membutuhkan waktu yang relatif singkat, lebih terbuka dan fleksibel karena bersumber dari sesuatu yang berbasis elektronika seperti internet, sedangkan teknologi informasi konvensional membutuhkan waktu yang cukup lama karena bersumber pada sesuatu yang bersifat nyata  misalnya bersumber dari buku.
v Teknologi informasi modern bukan hanya berpaku pada buku yang sama namun relatif  berinovasi dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan teknologi seperti adanya CD tutorial atau e-book yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja, sedangkan teknologi Informasi Konvensional informasinya masih bersifat mengulang-ulang atau kurang kreasi dalam mengembangkan Informasi itu sendiri dan seni mengajarnya,  dan biasanya merupakan buku dan catatan yang sama sepanjang tahun
v Teknologi Informasi modern merupakan perpaduan antara metode tatap muka dengan metode online (via internet dan berbagai pengembangan teknologi informasi lainnya) sedangkan teknologi informasi konvensional cenderung menggunakan metode tatap muka.
Dengan adanya teknologi informasi baik konvensional maupun teknologi informasi modern membuat teknologi informasi menjadi bagian dari kehidupan kita. Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah terbiasa menggunakan teknologi informasi, seperti :
§  Kita dapat dengan mudah dan cepat berinteraksi dengan orang lain misalkan melalui chatroom, discussion group, ataupun dengan jejaring sosial seperti facebook, twiter, skype, yahoo mesenger, dll.
§  Dalam bidang pendidikan memudahkan kita untuk mencari sumber belajar, untuk mencari pengetahuan lain sehingga tidak berpacu pada pengetahuan dari guru ataupun buku, mendapat informasi terkini tentang dunia pendidikan , melakukan pembelajaran jarak jauh antara peserta didik, mendapatkan buku pelajaran dengan mudah melalui buku elektronik, dsb.
§   Adanya teknologi informasi yang paling sederhana berupa perangkat radio dan televisi, hingga internet dan telepon genggam dengan protocol aplikasi tanpa kabel (WAP), informasi mengalir dengan sangat cepat dan menyeruak ruang kesadaran banyak orang.
§  Dalam dunia penerbangan biasanya digunakan untuk  mengatur jadwal penerbangan (flight schedule),mengatur perubahan jadwal terbang secara mendadak (itinerary change),mengatur sistem penjualan tiket dan reservasi penerbangan (real time reservation) dan mengatur sistem komunikasi kepada pilot-pilot pesawat mengenai apa yang harus dilakukan (flight progress checks).
§  Contoh penggunaan teknologi dalam bidang pemerintahan adalah penerapan e-Government sebagai sistem informasi yang tersebar di seluruh daerah dan departemen , Misalnya koordinasi pemerintahan dilakukan melalui E-mail atau bahkan Video conference.
§  Dalam dunia perdagangan misalnya penggunaan online shop yang mempermudah transaksi jual beli.
Selain itu teknologi informasi juga berpengaruh atau berkontribusi dalam  meningkatkan produktivitas kerja. Kontribusi teknologi informasi dalam meningkatkan produktivitas kerja adalah adanya kemudahan dalam mengerjakan suatu kegiatan secara cepat, tepat, dan akurat sehingga dapat meningkatkan kinerja. Pengaruhnya komputer ada di mana-mana, semakin portable dan mobile.
 Ketersediaan jaringan internet sangat tinggi karena itu akses terhadap informasi dapat dilakukan di manapun dan kapanpun. Dengan teknologi informasi dan komunikasi semua proses kerja dan konten akan diubah dari bentuk fisik dan statis menjadi digital, mobile, virtual ataupun personal sehingga  kecepatan kinerja bisnis meningkat dengan cepat.
Apabila kita tidak menggunakan teknologi informasi akan memperlambat produktivitas kerja kita, lihat saja perubahan yang terjadi setelah kita menggunakan teknologi informasi, misalnya :
Ø  Supply chain updates, yang dahulu 1 hari sekarang hanya 15 menit.
Ø  Pemesanan PC (build to order PC) yang dahulu 6 hari, sekarang hanya 24 jam
Ø  Transfer dokumen (document transfer) yang dahulu 3 hari(dengan surat pos), sekarang (dengan  faximile/ e-mail) hanya 45 detik.
Ø  Operasional penerbangan (airline operation)  dahulu 20 menit sekarang hanya 30 detik.
Ø  Proses analisa perdagangan (trading analytics) dahulu membutuhkan waktu 30 menit sekarang hanya membutuhkan 5 detik.
Ø  Aktifasi telepon (phone activation) yang dahulu 3 hari sekarang hanya 1 jam.
Ø  Pemulihan gudang data (refresh data warehouse) yang dahulu 1 bulan sekarang hanya 1 jam.
Ø  Pertanyaan-pertanyaan yang diterima oleh call center (call center inquiries), yang dahulu membutuhkan waktu 8 jam, dengan bantuan expert information system sekarang hanya membutuhkan waktu 10 detik
Ø  Penelusuran posisi keuangan (track financial position), yang dahulu membutuhkan waktu 1 hari penuh, sekarang hanya 5 menit.
Ø  Penyelesaian dagang (trade settlement) yang dahulu 3 hari, sekarang hanya 1 hari.
Tanpa adanya teknologi informasi, produktivitas kerja kita relatif statis dan tidak akan berkembang. Teknologi informasi yang berkembang begitu pesat memaksa kita untuk terus maju dalam berbagai bidang. Perkembangan teknologi informasi yang cukup dominan terjadi pada beberapa bidang, seperti :
v  Bidang pendidikan
Di bidang pendidikan sangat memicu perkembangan teknologi informasi. Globalisasi berpengaruh pada kecenderungan pergeseran-pergeseran dalam dunia pendidikan yang konvensional(tatap muka) kearah pendidikan yang lebih terbuka dan fleksibel misalnya dengan media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Dengan perkembangan teknologi dan informasi memungkinkan dalam pendidikan diadakan belajar jarak jauh menggunakan media internet dalam menghubungkan peserta didik dan pendidiknya.Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet. Dalam bidang ini perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang informasi dan komunikasi selalu berkembang dari hari ke hari sehingga memacu penciptaan  alat-alat yang mendukung perkembangan teknologi informasi, mulai dari sistem komunikasi sampai dengan alat komunikasi yang searah maupun dua arah.  
v  Di bidang keuangan dan perbankan
Di bidang Keuangan dan Perbankan para pelaku ekonomi khususnya di kota-kota besar telah memanfaatkan layanan Perbankan modern. Oleh karenanya di bidang ini dibutuhkan teknologi informasi yang handal yang dapat diakses oleh nasabahnya. Hal inilah yang memicu perkembangan teknologi untuk lebih canggih lagi guna menunjang keberhasilan sebuah lembaga keuangan / perbankan tsb. Dalam bidang perbankan teknologi informasi bermanfaat menyediakan mesin teller otomatis atau anjungan tunai mandiri (ATM). Dengan perangkat ini, pihak bank dapat memberikan kemudahan kepada nasabah untuk melakukan transaksi walaupun pada saat libur.
v  Bidang pemerintahan
Di bidang pemerintahan mengacu pada penggunaan teknologi informasi pemerintahan, seperti penggunaan intranet dan internet yang mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan penduduk, bisnis dan kegiatan lainnya, karena sistem pemerintahan yang baik adalah yang  memenuhi tuntutan masyarakatnya. Hal ini memicu Penciptaan alat-alat yang mendukung perkembangan teknologi informasi guna tercapainya keterpaduan sistem penyelenggaraan pemerintah. Teknologi informasi dalam bidang pemerintahan bermanfaat menyediakan mesin penjawab telepon secara otomatis dan menyediakan alat pengolah kata dengan mesin komunikasi berupa teleks dan faksimile.
v  Bidang perdagangan
Di bidang perdagangan teknologi informasi bermanfaat menyediakan alat bantu konsumen untuk melakukan pengecekan harga sehingga memudahkan pedagang. Dalam hal lain misalnya biasa yang kita kenal dengan online shop, dengan menggunakan jaringan internet ataupun smartphone. Dengan online shop ini memudahkan konsumen dan produsen untuk bertransaksi tanpa terhalang jarak ataupun waktu.
Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat saat ini, memungkinkan pada masa-masa akan datang terjadi teknologi informasi yang lebih modern dan lebih canggih. Perkiraan perkembangan teknologi pada masa mendatang adalah :
ü  5 tahun mendatang
Perangkat sangat kecil yang dioperasikan oleh baterai yang sangat tahan lama, Layar Fleksibel dan proyektor HD built in, Layar sentuh multitouch yang lebih besar, input gerakan lebih baik, dan pengenal suara yang sempurna, Layar sentuh multitouch yang lebih besar, input gerakan lebih baik, dan pengenal suara yang sempurna, serta Jaringan 4G/5G dan WiFi sudah mencakup hingga ke Negara berkembang.
ü  10 tahun mendatang
Penggunaan papan ketik virtual dan input suara menggantikan papan ketik fisik secara menyeluruh, Teknologi dimana semua orang dapat terhubung dimanapun dan kapanpun (Whitespace),serta LCD Transparan yang dapat diaplikasikan ke kaca reguler.
ü  15 tahun mendatang
Lensa Kontak yang dapat memproyeksikan gambar visual langsung ke retina mata, Mengontrol perangkat dengan menggunakan pikiran, Internet akan mengandung informasi yang berlimpah.
ü  20 tahun mendatang
Manusia dapat bekerja, menikmati hiburan, bersosialisasi dan berkelana secara virtual ke seluruh dunia tanpa harus beranjak dari tempat duduknya. Robot-robot cerdas akan melayani seluruh kebutuhan manusia. Manusia dapat melakukan berbagai hal dengan upaya fisik yang sangat minimum. Dua hal kunci adalah: cyberspace atau dunia virtual, anytime anywhere access dan minimalisasi aktifitas fisik.
Hal tersebut membuat ekpekstasi perkembangan teknologi masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktifitas kerja “saat itu juga”, misalnya :
a.         Komputer ada di mana-mana, semakin portable dan mobile. Di sisi lain, seluruh peralatan yang menunjang kehidupan manusia akan mengandung komputer yang embedded. Ketersediaan jaringan internet sangat tinggi karena itu akses terhadap informasi dapat dilakukan di manapun dan kapanpun. Internet akan mengandung informasi yang berlimpah. Manusia dapat bekerja, menikmati hiburan, bersosialisasi dan berkelana secara virtual ke seluruh dunia tanpa harus beranjak dari tempat duduknya. Robot-robot cerdas akan melayani seluruh kebutuhan manusia. Manusia dapat melakukan berbagai hal dengan upaya fisik yang sangat minimum. Dua hal kunci adalah: cyberspace atau dunia virtual, anytime anywhere access dan minimalisasi aktifitas fisik.
b.         Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (Distance Learning).
c.         Sharing resources antar lembaga dalam sebuah jaringan.
d.        Perpustakaan dan instrumen pendidikan seperti guru dan laboratorium akan berubah fungsi menjadi sumber informasi.
e.         Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM dan Multimedia,dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video.
Perkembangan teknologi informasi yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia menimbulkan berbagai dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Berikut adalah dampak positif dan dampak negatif yang ditimbulkan oleh teknologi informasi :
1.      Dampak positif
o   Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan
Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seirng perkembangan zaman. Kemampuan dan karakteristik internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-Learning) menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
o    Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Bisnis dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce yaitu sebuah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet.
o    Adanya kemudahan dalam mengerjakan suatu kegiatan secara cepat, tepat, dan akurat sehingga dapat meningkatkan kinerja. Komputer ada di mana-mana, semakin portable dan mobile. Ketersediaan jaringan internet sangat tinggi karena itu akses terhadap informasi dapat dilakukan di manapun dan kapanpun. Dengan teknologi informasi dan komunikasi semua proses kerja dan konten akan diubah dari bentuk fisik dan statis menjadi digital, mobile, virtual ataupun personal sehingga  kecepatan kinerja bisnis meningkat dengan cepat.
o    Dalam dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu diterapkannya transaksi perbankan lewat internet (Internet Banking)  antara lain transfer uang, pengecekan saldo, pemindahbukuan, pembayaran tagihan, dan informasi rekening.
o    Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Kesehatan
Sistem berbasis kartu cerdas (smart card) dapat digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit. Digunakannya robot untuk membantu proses operasi pembedahan serta penggunaan komputer hasil pencitraan tiga dimensi untuk menunjukkan letak tumor dalam tubuh pasien.
2.      Dampak  Negatif
o    Carding
Carding merupakan aktivitas pembelian barang di Internet menggunakan kartu kredit bajakan. Cara belanja menggunakan kartu kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam dunia Internet karena bersifat real-time(langsung).
o    Pornografi
Tidak sedikit orang yang mengakses situs-situs forno dari internet, dan mirisnya bukan hanya orang dewasa yang mengaksesnya, bahkan sudah menjalar ke anak-anak di bawah umur.
o    Tayangan berupa kekejaman dan kesadisan
o    Perjudian
Dampak negatif lain adalah meluasnya perjudian. Dengan luasnya jaringan yang tersedia, para penjudi tidak pernah perlu pergi ke tempat khusus untuk berjudi.
o    Penipuan
Penipuan dengan memanfaatkan Teknologi informasi makin banyak ditemukan. Internet pun tidak luput dari serangan para penipu.


Pengertian layanan pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (Tunagrhita)


Pengertian layanan pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (Tunagrhita)
Layanan pada kakikatnya merupakan bentuk jasa yang diberikan oleh seseorang, institusi atau perusahaan kepada orang lain untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan. Dalam beberapa terminologi, Istilah layanan diartikan sebagai (1) cara melayani; (2) usaha melayani kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan (uang); (3) kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli jasa atau barang.
Anak berkebutuhan tersebut sebagian besar dapat mengikuti layanan pendidikan sebagaimana anak-anak normal pada umumnya. Kendati demikian, tentu ada anak-anak berkebutuhan khusus yang memang memerlukan layanan individual, karena kondisi dan keadaannya yang tidak memungkinkan untuk mengikuti layanan sebagaimana anak-anak normal.
Dari segi waktu, pemberian layanan pada anak berkebutuhan khusus juga sangat bervariasi. Tidak semua anak-anak berkebutuhan khusus memerlukan layanan sepanjang hidupnya, ada kalanya layanan bagi mereka bersifat temporer. Anak-anak mungkin hanya membutuhkan layanan dalam beberapa periode waktu. Contohnya, anak-anak tunanetra membutuhkan layanan orientasi dan mobilitas hanya diperlukan pada tingkat satuan pendidikan Sekolah Dasar. Ada beberapa jenis layanan yang bisa diberikan kepada anak-anak berkebutuhan khusus, sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Namun secara umum akan mencakup (1) layanan medis dan fisiologis, (2) layanan sosial-psikologis, dan (3) layanan pedagogis/pendidikan. Beberapa jenis layanan tersebut diberikan oleh para ahli yang kompeten pada bidangnya masing-masing, dan dilakukan berdasarkan kebutuhan anak. Begitu pula layanan yang harus diberikan kepada anak tungrahita harus mencakep semua aspek layanan tersebut baik  layanan medis dan fisiologis, layanan sosial-psikologis, dan layanan pedagogis/pendidikan. . 
Pendekatan layanan pendidikan bagi anak tunagrahita lebih diarahkan pada pendekatan individual dan pendekatan remediatif . Pendekatan individual  didasarkan pada assesment kemampuan untuk mengembangkan sisa potensi yang ada dalam dirinya. Tujuan utama layanan pendidikan bagi anak tunagrahita adalah penguasaan kemampuan aktivitas kehidupan sehari-hari dalam mengelola diri sendiri. Untuk mencapai itu perlu pembelajaran mengurus diri sendiri dan pengembangan keterampilan vocational terbatas sesuai kemampuannnya.
Layanan pendidikan khusus bagi anak tunagrahita meliputi latihan sensomotorik, terapi bermain dan okupasi, dan latihan mengurus diri sendiri. Pendekatan pembelajaran dilakukan secara individual dan remediatif. Perkembangan kemampuan anak berdasarkan tingkat kemampuan kognitifnya. Anak yang ber IQ 55 - 70   berbeda dengan yang ber IQ 35 – 55. Sehingga dalam sebaran IQ tersebut juga  berbeda dalam layanan masing-masing.
Ciri Khas Pelayanan
Anak tunagrahita walaupun mengalami hambatan intelektual, dapat mengaktualisasikan potensinya asalkan mereka diberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan dengan pelayanan khusus. Melalui pelayanan ini mereka akan mampu melaksanakan tugasnya sehingga dapat memiliki rasa percaya diri dan harga diri.
Hal yang paling penting dalam pendidikan anak tunagrahita adalah memunculkan harga diri sehingga mereka tidak menarik diri dan masyarakat tidak mengisolasi anak tunagrahita karena mereka terbukti mampu melakukan sesuatu. Pada akhirnya anak tunagrahita mendapat tempat di hati masyarakat, seperti anggota masyarakat umumnya.
Untuk mencapai harapan tersebut diperlukan pelayanan yang memiliki ciri-ciri khusus dan prinsip khusus, sebagai berikut.
a. Ciri-ciri khusus
1.      Bahasa yang digunakan
Bahasa yang digunakan dalam berinteraksi dengan anak tunagrahita adalah bahasa sederhana, tidak berbelit, jelas, dan gunakan kata-kata yang sering didengar oleh anak.
2.      Penempatan anak tunagrahita di kelas
Anak tunagrahita ditempatkan di bagian depan kelas dan berdekatan dengan anak yang kira-kira hampir sama kemampuannya. Apabila ia di kelas anak normal maka ia ditempatkan dekat anak yang dapat menimbulkan sikap keakraban.
3.      Ketersediaan program khusus
Di samping ada program umum yang diperkirakan semua anak di kelas itu dapat mempelajarinya perlu disediakan program khusus untuk anak tunagrahita yang kemungkinan mengalami kesulitan.
b. Prinsip khusus
1.    Prinsip skala perkembangan mental
Prinsip ini menekankan pada pemahaman guru mengenai usia kecerdasan anak tunagrahita. Dengan memahami usia ini guru dapat menentukan materi pelajaran yang sesuai dengan usia mental anak tunagrahita tersebut. Dengan demikian, anak tunagrahita dapat mempelajari materi yang diberikan guru. Melalui prinsip ini dapat diketahui perbedaan antar dan intraindividu.
Sebagai contoh: A belajar berhitung tentang penjumlahan 1 sampai 5. Sementara B telah mempelajari penjumlahan 6 sampai 10. Ini menandakan adanya perbedaan antarindividu.
Contoh berikut adalah perbedaan intraindividu, yaitu C mengalami kemajuan berhitung penjumlahan sampai dengan 20. Tetapi dalam pelajaran membaca mengalami kesulitan dalam membedakan bentuk huruf.
2.      Prinsip kecekatan motorik
Melalui prinsip ini anak tunagrahita dapat mempelajari sesuatu dengan melakukannya. Di samping itu, dapat melatih motorik anak terutama untuk gerakan yang kurang mereka kuasai.
3.      Prinsip keperagaan
Prinsip ini digunakan dalam mengajar anak tunagrahita mengingat keterbatasan anak tunagrahita dalam berpikir abstrak. Oleh karena sangat penting, dalam mengajar anak tunagrahita dapat menggunakan alat peraga. Dengan alat peraga anak tunagrahita tidak verbalisme atau memiliki tanggapan mengenai apa yang dipelajarinya. Dalam menentukan alat peraga hendaknya tidak abstrak dan menonjolkan pokok materi yang diajarkan. Contohnya, anak belajar membaca kata “bebek”, alat peraganya adalah tulisan kata bebek harus tebal sementara gambar bebek harus tipis. Maksudnya, gambar bebek hanyalah untuk membantu pengertian anak.
4.       Prinsip pengulangan
Berhubung anak tunagrahita cepat lupa mengenai apa yang dipelajarinya maka dalam mengajar mereka membutuhkan pengulangan-pengulangan disertai contoh yang bervariasi. Oleh karena itu, dalam mengajar anak tunagrahita janganlah cepat-cepat maju atau pindah ke bahan berikutnya sebelum guru yakin betul bahwa anak telah memahami betul bahan yang dipelajarinya.
Contohnya, C belajar perkalian 2 (1x2, 2x2,). Guru harus mengulang pelajaran itu sampai anak memahami betul arti perkalian. Barulah kemudian menambah kesulitan materi pelajaran, yakni 3 2, 4 2, dan seterusnya.
Pengulangan-pengulangan seperti itu, sangat menguntungkan anak tunagrahita karena informasi itu akan sampai pada pusat penyimpanan memori dan bertahan dalam waktu yang lama.
5.      Prinsip korelasi
Maksud prinsip ini adalah bahan pelajaran dalam bidang tertentu hendaknya berhubungan dengan bidang lainnya atau berkaitan langsung dengan kegiatan kehidupan sehari-hari anak tunagrahita.
6.      Prinsip maju berkelanjutan
Walaupun anak tunagrahita menunjukkan keterlambatan dalam belajar dan perlu pengulangan, tetapi harus diberi kesempatan untuk mempelajari bahan berikutnya dengan melalui tahapan yang sederhana. Jadi, maksud prinsip ini adalah pelajaran diulangi dahulu dan apabila anak menunjukkan kemajuan, segera diberi bahan berikutnya. Contohnya, menyebut nama-nama hari mulai Senin, Selasa, dan Rabu. Ulangi dahulu nama hari Senin, Selasa, Rabu, kemudian lanjutkan menyebut Kamis, Jumat Sabtu, Minggu.
7.      Prinsip individualisasi
Prinsip ini menekankan perhatian pada perbedaan individual anak tunagrahita. Anak tunagrahita belajar sesuai dengan iramanya sendiri. Namun, ia harus berinteraksi dengan teman atau dengan lingkungannya. Jadi, ia tetap belajar bersama dalam satu ruangan dengan kedalaman dan keluasan materi yang berbeda.
Contohnya, pada jam 8.00 murid kelas 3 SDLB belajar berhitung. Materi pelajaran anak-anak itu berbeda-beda sehingga terdiri dari 3 kelompok. Kelompok 1 harus ditunggui barulah ia akan belajar, sedangkan kelompok 2 cukup diberi penjelasan dan langsung mengerjakan tugasnya.

2. Model Layanan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Bentuk Layanan Anak Berkebutuhan Khusus Layanan Pendidikan Inklusif   (Inclusive Education)

Sejalan dengan perkembangan layanan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus, terdapat kecenderungan baru yaitu model Pendidikan Inklusif. Model ini menekankan pada keterpaduan penuh, menghilangkan labelisasi anak dengan prinsip “Education for All”. Layanan pendidikan inklusif diselenggarakan pada sekolah reguler. Anak tunagrahita belajar bersama-sama dengan anak reguler, pada kelas dan guru/pembimbing yang sama. Pada kelas inklusi, siswa dibimbing oleh 2 (dua) orang guru, satu guru reguler dan satu lagu guru khusus. Guna guru khusus untuk memberikan bantuan kepada siswa tunagrahita jika anak tersenut mempunyai kesulitan di dalam kelas. Semua anak diberlakukan dan mempunyai hak serta kewajiban yang sama. Tapi saat ini pelayanan pendidikan inklusif masih dalam tahap rintisan.
Berikut ini beberapa model pembeljaran yang bisa di gunakan untuk anak tuna grahita yang ada di sekolah inklusi, beberapa model ini lebih mengedepankan kerjasama kelompok serta interaksi antara anak tuna grahita tersebut dengan anak lain yang tidak memiliki hambatan di kelas. Hal ini dimaksudkan untuk membantu anak tuna grahita tersebut beradaptasi serta mengembangkan potensi yang dimiliki dengan di bantu oleh teman sebayanya yang tidak memiliki hambatan.    
·         Cooperatif Integrated Reading And Composition (Circ)
Langkah-langkah:
1.      Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang heterogen
2.      Guru memberikan wacana/kliping sesuai topik pembelajaran
3.      Siswa bekerjasama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana kliping dan ditulis pada selembar kertas
4.      Mempresentasikan/membacakan hasil kerja kelompok
5.      Guru membuat kesimpulan bersama
6.       Penutup
·         Make- A Match
Langkah-langkah:
1.      Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang sesuai untuk sesi riview, sebaliknya satu kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban .
2.       Setiap siswa mendapat satu lembar kartu.
3.       Setiap siswa memikirkan jawaban/soal kartu yang dipegang .
4.      Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal-jawaban).
5.      Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
6.      Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar setiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya
7.       Demikian seterusnya
8.       Kesimpulan/penutup
·         Snowball Throwing
Langkah-langkah:
1.      Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
2.       Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil wakil kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
3.       Wakil kelompok kembali ke kelompoknya, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru.
4.      Masing-masing siswa diberikan satu le4mbar kertas kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh guru
5.       Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari siswa ke siswa yang lain.
6.       Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan pada siswa untuk menjawab pertanyaan tertulis dalam bola kertas secara bergantian
7.      Penutup
·         Course Review Horay
Langkah-langkah:
1.      Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.       Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
3.       Memberi kesempatan bertanya kepada siswa
4.       Siswa menyiapkan sebuah kotak dan beberapa lembar kertas kertas yang sudah diberi nomor-nomor.
5.       Guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan jawaban di kertas-kertas tersebut sesuai nomor yang disebutkan oleh guru dan langsung didiskusikan, jika benar diberi tanda (V) dan jika salah diisi tanda (X)
6.       Siswa yang sudah mendapat tanda V harus berteriak horay… atau yel-yel lainnya
7.       Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay
8.      Penutup
·         Picture And Picture
Langkah-langkah:
1.      Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.      Menyajikan materi sebagai pengantar
3.      Guru menunjukkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi
4.      Guru menunjuk siswa secara bergantian mengurutkan gambar menjadi urutan logis
5.      Guru menanyakan dasar pemikiran urutan gambar tersebut
6.      Dari alasan urutan gambar guru memulai menanamkan konsep sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
7.      Kesimpulan/rangkuman
          Pada intinya pembelajaran pada anak tuna grahita haruslah menggunakan prinsip pembelajaran yang bersifat esensial seperti :
1)      Bahan yang akan diajarkan perlu dipecah-pecah menjadi bagian-bagian kecil dan ditata secara berurutan.
2)      Setiap bagian dari bahan ajar diajarkan satu demi satu dan dilakukan secara berulang-ulang.
3)      Kegiatan belajar hendaknya dilakukan dalam situasi yang konkrit.
4)      Berikan kepadanya dorongan untuk melakukan apa yang sedang ia pelajari.
5)      Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan dengan menghindari kegiatan belajar yang terlalu formal.
6)      Gunakan alat peraga dalam mengkonkritkan konsep.


Kelebihan model pendidikan inklusi adalah :
1.      anak akan memperoleh keadilan layanan pendidikan, tidak dibedakan dari  anak normal sehingga secara tidak langsung dapat membangkitkan motivasi  dan gairah belajar di sekolah
2.      anak dapat berpartisipasi dalam kehidupan di sekolah tanpa memandang kekurangan  yang disandang
3.      anak merasakan  perlakuan dan persamaan hak, harkat dan martabat dalam memperoleh layanan pendidikan tanpa membedakan antara yang cacat dan yang normal, dan
4.      anak dapat bergaul dan berinteraksi secara sehat dengan teman-temannya yang normal,  sehingga  meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi berprestasi dalam belajar.
Kekurangan dan kelemahannya adalah
1.      untuk dapat disebut sebagai sekolah inklusi dibutuhkan sarana dan prasarana yang dapat mengakses kebutuhan individual anak yang tidak gampang dipenuhi oleh sekolah yang telah menyatakan diri sebagai sekolah inklusi.
2.      Untuk dapat disebut sebagai sekolah inklusi yang sebenarnya juga dibutuhkan tenaga pendidik dan tenaga non pendidik (seperti dokter, psikolog, konselor, dan sebagainya) yang tidak serta-merta dapat dipenuhi oleh sekolah yang memproklamirkan diri sebagai sekolah inklusi.
3.      Meskipun disebut sebagai sekolah Inklusi yang secara teoritis bisa menerima semua anak  tanpa memandang normal atau tidak normal, namun dalam praktik di lapangan sekolah inklusi biasanya hanya menerima anak cacat yang berkategori  ringan,  bukan yang berkategori sedang atau berat.