Kamis, 11 April 2013

Kamu tak bahagia tanpa aku


Aku masih bermimpi tentang kisah kita, tak peduli penghalang itu setinggi apa. Yang perlu kamu tau, aku begitu mencintaimu. Meski kadang kamu hampir menyerah ditengah perjalanan kita, tapi aku masih bisa tetap memperjuangkan KITA, agar selamanya KITA tetap menjadi KITA, tanpa terpisah menjadi aku dan kamu. 
Kita selalu berjalan beriringan, tanpa pernah berpisah sedikitpun, lalu apakah sekarang kita harus berjalan berlawanan hanya karena mereka. Mereka yang menentang kita, mereka yang tak pernah merasakan menjadi kita, mereka yang tak pernah tahu bahagianya kita bersama dan sakitnya kita bila kita tak beriringan lagi.
Aku akan melakukan apapun agar membuat kamu bahagia, tapi bukan dengan cara berpisah dengan kamu. Itu hal bodoh!!kalau aku membiarkanmu pergi, Karena aku tau kamu tidak akan bahagia tanpa aku, karena hanya aku yang bisa membuatmu senyum, karena hanya aku yang bisa membuatmu kuat dan karena hanya aku yang bisa membuatmu bahagia. Buktinya saja! Kamu menangis setiap hari selama seminggu aku tak disampingmu,karena aku ada kerja di luar kota dan terpaksa aku tinggalkan kamu di kota kita itu, kamu terus menuliskan pesan singkat kalau kamu merindukanku, apakah itu bukan bukti?, itu hanya bukti kecil. Banyak bukti lain yang membenarkan bahwa kamu takkan bahagia tanpa aku. Bukan aku kePDan, tapi itulah nyatanya. Pernah suatu waktu kamu menemuiku malam-malam, hanya karena aku bilang, aku belum makan, dan kamu membawakanku makanan malam-malam. Itu juga bukti betapa kamu menyayangiku, bukankah suatu hal yang luar biasa bila seorang wanita keluar tengah malam hanya untuk membawakan makanan buat pacarnya, itu hal yang sangat luar biasa. Dan itu bukti kecil betapa kamu menyayangiku, betapa kamu mengkhawatirkanku.
Lalu, kalau sekarang kamu menyerah, akan menjadi apa kamu?! Aku bukan egois, aku hanya takut kalau kamu tak bahagia tanpa aku. Aku sudah membayangkan apa jadinya kamu tanpa aku. Mungkin mereka berkata padamu bahwa melupakanku  hanya sebuah proses,dan waktu akan menyembuhkannya. Tapi yang menjadi pertanyaanku. Seberapa lama proses yang kamu butuhkan untuk melupakanku? Seumur hidup? Ya, pastinya seumur hidup kamu. Aku tahu walaupun banyak pria datang silih berganti di setiap sepimu, tapi aku tahu hanya aku yang bisa memecahkan rasa sepimu, mereka layaknya gelas pecah yang hanya bisa meleburkan kesepianmu sesaat, lalu setelah itu kamu masih terendap sepi tanpa aku. Kamu tak usah munafik, kamu tak usah berusaha tegar dihadapanku, karena aku tahu kamu melebihi kamu tahu diri kamu sendiri. Aku tahu betapa rapuhnya kamu, tanpa aku. Aku tahu setiap malam kamu tak bisa tidur memikirkan kita, bahkan tak jarang kamu menangis setiap kamu mau tidur. Aku ga bohong, apa kamu perlu bukti lagi? Lihat saja lingkar matamu, begitu hitam, wajahmu pucat, tak bercahaya, itu bukan karena kamu begadang mengerjakan tugasmu atau karena kamu melihat tv sampai larut malam. Tapi Itu bukti bahwa kamu tak bahagia bila tanpa aku. Lihat saja kamu yang dulu, kamu yang dulu bersama aku. Matamu selalu berbinar-binar, senyummu selalu mengembang, pipimu tak setirus sekarang, bahkan kamu yang dulu selalu lincah seperti anak kecil yang baru bisa berjalan. Bukankah semua itu bukan bukti kalau kamu tak bahagia tanpa aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar