Mungkin
masa ini adalah masa sedang gencar-gencarnya untuk gadis berusia 23 tahun
mencari pasangan yang terbaik.
Kemarin
saya pikir harus mencari pasangan yang terbaik, agar kelak dapat menjadi iman
bagi keluarga. Baik yang saya maksudkan dalam hal sikap, pemikiran terutama
dalam hal keimanannya. Dari kemarin saya terus mencoba cari yang terbaik, saya
melihatnya dari berdikusi masalah agama. Kenapa saya memilih dengan diskusi
agama? Karena saya ingin suatu saat jika berkeluarga nanti, pasangan saya akan
menutupi kekurangan saya dengan kelebihannya, jika saya telat sholat saya harap
ada yang mengingatkan atau sekedar mengingatkan saya ketika saya sedang
menceritakan keburukan orang lain. Saya ingin pasangan saya juga mengajak kami
(saya dan anak-anak kami kelak) membaca Al-Quran bersama setelah sholat bersama
atau membangunkan di waktu sepertiga malam untuk tahajud bersama. Saya juga
menginginkan pasangan saya nanti mendidik anak-anak kami dengan berpedoman pada
agama, saya ingin anak saya nanti masuk pesantren, setidaknya ini untuk
kebaikan anak kami kelak, karena zaman akan terus berubah.
Saya
terus mencoba mencari yang terbaik. Tapi setelah saya pikir kembali kenapa saya
mencari yang terbaik kalau saya sendiri tidak memperbaiki diri saya, saya tidak
memantaskan diri saya agar mendapatan yang terbaik.
Menurut
saya orang berumah tangga itu diibaratkan sebuah gelas dengan air. Misalnya kualitas
pasangan kita adalah air dan kita gelasnya, bagaimana gelas diisi dengan air
yang melebihi kapasitas gelas itu? Pasti air yang melebihi gelas itu akan jatuh
sia-sia karena gelas tidak bisa menampungnya, nah agar kita bisa menampung air
itu. Kita juga harus meningkatkan kualitas kita (kita menjadi gelas yang besar
yang bisa menampung air itu agar tidak sia-sia).
Agar
semuanya seimbang maka kita juga harus menjadi gelas yang siap menampung
seeberapa besar volume air yang akan dimasukan, dengan menjadi gelas yang siap
menampung maka tidak ada air yang sisia. Bukankah “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan
laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan
wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang
baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”( Q.S AN-NUR:26).
Jadi yuks coba memperbaiki diri dan memantaskan diri untuk mendapatkan
yang terbaik