Aku tak tau mengapa
rasa ini terpatri begitu dalam, rasanya kesal sekali setiap aku meningatmu. Ah entahlah.
Aku tak bisa berkata setiap tawa itu terukir dari wajahmu. Aku lihat kamu masih
baik-baik ajah tanpa aku, kamu masih bahagia tertawa lepas bersama teman-teman
sambil kau kepulkan asap rokok itu. Sementara aku masih menatapmu dengan
tatapan penuh harap. Ah bodoh sekali wanita yang berada di depanmu ini, wanita
yang berharap bisa berbincang banyak denganmu. Mungkin aku memang kurang
menyenangkan sehingga kau bawa temanmu itu.
Sore itu aku mengajakmu
bertemu, berharap kita akan berbincang dan aku akan meminta maaf dari
kesalahanku itu. Dan salah besar, aku malah seperti orang yang tak kau kenal,
kalau ingat itu aku seperti orang bodoh yang sangat bodoh. Ku terus bolak
balikan hp ku mencoba mengusir semua rasa sedih dan sakit itu. Ah seandainya
kamu tahu, aku masih berharap :’(.
Berharap kita bersama
lagi, tertawa lagi tapi yaudahlah mungkin memang belum jodoh. Temanku berkata
dia ajah biasa kenapa kamu malah sedih? *ah mendadak pengen nyanyi lagunya
sheila on 7 mudah saja. Ya iyalah dia biasa saja, mungkin dia ada yang baru
atau mungkin dia secepat itu mengubah rasa. Dari rasa manis ke pahit atau
entahlah apa. Dia yang memulai dia juga yang mengakhiri. Kau tidak usah datang
ke kehidupan seseorang kalau kau berniat pergi, tidakkah kau melihat wanita di
depanmu yang masih berharap bisa duduk disampingmu, tertawa bersamamu lagi,
smsan atau bbman sampai larut ngomongin hal-hal yang sangat tidak penting. Ah sialnya
aku udah terlalu nyaman sama kamu boy!
Mungkin ini saatnya aku
bilang YAUDAHLAH!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar