1.
Pengantar
Sampah
adalah sisa suatu usaha atau kegiatan manusia yang berwujud padat [baik berupa
zat organik maupun anorganik yang bersifat dapat terurai maupun tidak terurai]
dan dianggap sudah tidak berguna lagi sehingga dibuang ke lingkungan.
Berdasarkan sifatnya sampah dapat dibagi menjadi :
·
Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk
seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini
dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos. Sampah ini bisa mengalami pelapukan
(dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau
(sering disebut dengan kompos). Sampah organik terbagi lagi menjadi :
o Sampah
organik basah. Sampah organik basah dimaksudkan sampah mempunyai kandungan air
yang cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayuran.
o Sampah
organik kering. Yang termasuk sampah organik kering adalah bahan organik lain
yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering di antaranya kertas,
kayu atau ranting pohon, dan dedaunan kering.
·
Sampah Anorganik, yaitu sampah yang terdiri dari
bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis sehingga penghancurannya
membutuhkan waktu yang sangat lama. Sampah Anorganik berasal dari sumber daya
alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri.
Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium.
Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam,
sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama.
Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol
plastik, tas plastik, dan kaleng.
Sampah yang
dianggap menjadi barang yang tidak berguna lagi sebenarnya dapat menjadi barang
yang sangat berguna asalkan pengolahannya dilakukan dengan baik. Berikut ini pengolahan
sampah dengan menerapkan konsep 3R yaitu:
o
Reuse (penggunaan kembali)
yaitu menggunakan sampah-sampah tertentu yang masih memungkinkan untuk dipakai
(penggunaan kembali botol-botol bekas).
o
Reduce (pengurangan) yaitu
berusaha mengurangi segala sesuatu yang dapat menimbulkan sampah serta
mengurangi sampah-sampah yang sudah ada.
o
Recycle (daur ulang) yaitu
menggunakan sampah-sampah tertentu untuk diolah menjadi barang yang lebih
berguna (daur ulang sampah organik menjadi kompos).
Di lingkungan
sekolah, pengelolaan sampah membutuhkan perhatian yang serius. Dengan sebagian
besar penghuninya adalah anak-anak tidak menutup kemungkinan pengelolaannya pun
belum optimal. Namun juga bisa dipakai sebagai media pembelajaran bagi
siswa-siswinya. Salah satu pengukur sekolah yang baik adalah berwawasan
lingkungan. Oleh karena itu kita sebagai guru harus sadar tentang pentingnya
memanfaatkan lingkungan untuk belajar yang salah satunya dapat diwujudkan dari
pemanfaatan sampah sebagai barang yang berguna. Dalam perancangan pengelolaan
sampah di sekolah, para siswa perlu dilibatkan secara aktif. Hal ini dapat
dilakukan dengan pembentukan regu-regu yang bertugas secara terjadwal. Kegiatan
pameran dan kompetisi berkala dapat dilakukan untuk meningkatkan kepedulian
terhadap pengelolaan sampah. Kegiatan seperti itu merupakan latihan yang
bagus untuk menumbuhkan jiwa-jiwa mengelola sampah. Sehingga muncul kesadaran
baru bahwa, “Sampah bukan masalah, tetapi peluang”.
2.
Tujuan
·
Menanamkan rasa memilki lingkungan
dengan tidak membuang sampah sembarangan
·
Menanamkan rasa bertanggung jawab
terhadap lingkungan
·
Menanamkan arti pentingnya menjaga
lingkungan pada siswa
·
Menanamkan sikap kreatif pada siswa
·
Menumbuhkan kesadaran diri siswa untuk
memanfaatkan sampah sebagai peluang bisnis
3.
Alat dan
Bahan
·
Untuk membuat bunga
o Gelas
air mineral bekas
o Kawat
o Benang
o Cat,
kuas
o Gunting
·
Untuk membuat pot
o Pasir
putih
o Pewarna
o Botol
bekas
4.
Waktu
Disesuaikan dengan waktu yang dibutuhkan
5. Langkah-langkah
·
Sebagai apresepsi ajak bernyanyi
Kawan lihatlah
Aku si tempat
sampah
Selalu menanti
semua
Tak kenal
lelah
Kawan kemarilah
Perhatikanlah, amatilah
Sampah harus dipilah
Agar hari ceria
Organik,
anorganik
Supaya bumi
cantik
Keindahan tak
terusik
Bermain dengan
asyik
·
Kemudian dari lagu tersebut, ajak anak untuk
memberikan kesimpulan dari lagu tersebut, misalnya kesimpulannya sampah bisa
kita manfaatkan menjadi peluang bisnis
·
Setelah itu ajak anak untuk membuat kerajinan
dari sampah, disini kita akan membuat bunga dari gelas air mineral bekas.
Langkah
pembuatan bunga dari gelas air mineral bekas
o Gunting
bagian atas gelas air mineral
o Kemudian
potong-potong gelas air mineral tersebut menjadi 12 bagian namun jangan sampai
ke bawah, sisakan bagian bawah gelas sebagai alas.
o Potongan
gelas air mineral tersebut ada yang dikuncupkan sebagai bunga yang menguncup dan
ada yang di lekukan sebagai bagian bunga
yang mekar.
o Setelah
itu cat bunga tersebut dengan warna merah
o Dan
jemur hingga kering
o Sambil
menunggu bunga kering, kita buat daun dari gelas tersebut dengan cara kita
gambar daun pada gelas tersebut setelah itu kita gunting sesuai gambar yang
telah kita buat.
o Setelah
daun tersebut kita gunting, kita cat daun tersebut dengan warna hijau, kemudian
jemur hingga kering
o Setelah
bunga kering,beri lubang sedikit untuk memasukan kawat dan masukan kawat
tersebut sebagai tangkai.
o Setelah
itu tempelkan daun pada tangkai dan rangkai bunga yang satu dengan bunga yang
lainnya.
o Kemudian
proses perangkaian bunga selesai lilit bagian tangkai dengan benang dan cat
tangkai tersebut dengan warna hijau.
Langkah
pembuatan bagian pot
o Semprot
pasir putih dengan pewarna hijau dan merah
o Kemudian
keringkan
o Sambil
menunggu pasir kering kita bersihkan botol bekas dan buat sedikit lubang pada
tutup botol agar bunga yang telah dirangkai dapat masuk ke dalam botol
tersebut.
o Setelah
pasir kering, masukan pasir hijau pada bagian bawah dan atas dan pasir merah
pada bagian tengah.
o Usahakan
saat memasukkan pasir tidak ada celah sedikitpun agar tidak ada ruang bagi
pasir yang berbeda warna
o Tutup
bagian atas botol dengan busa kemudian tutup dengan tutup botol yang telah
dilubangi.
o Setelah
itu masukkan bunga ke dalam pot, maka akan jadilah bunga dari gelas air mineral
seperti ini :
·
Guru memberikan kesimpulan dan motivasi kepada
siswa untuk membuat kerajinan dari sampah yang masih bisa dimanfaatkan
6.
Penegasan
Sampah bukan barang kotor yang sudah tidak berguna.
Sampah bisa menjadi barang yang bermanfaat dan bernilai tinggi, asalkan kita
mampu memodifikasi sampah itu menjadi barang yang indah dan berdaya jual
tinggi. Sampah bukan masalah buat kita namun kita bisa menjadikan sampah
sebagai peluang usaha yang bisa menjadi lapangan pekerjaan.
7.
Evaluasi
·
Tes kinerja
1.
Afektif :
peserta didik berusaha menjaga lingkungan, misalnya dengan memanfaatkan sampah
sebagai barang yang berguna.
2.
Kognitif : peserta didik mampu membedakan sampah
organik dan sampah anorganik
3.
Psikomotorik : peserta didik mampu membuat kerajinan
dari sampah.
·
Tes sikap
No
|
Pernyataan
|
Ragu-ragu
|
Setuju
|
Sangat Setuju
|
1
2
3
|
Membuang sampah anorganik dan
sampah organik pada tempatnya masing-masing.
Memanfaatkan sampah menjadi barang
yang lebih berguna.
Membuat salah satu kerajinan
tangan yang sederhana dari sampah.
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar