Kamis, 19 September 2013

Etika Lingkungan Hidup

Etika lingkungan hidup  tidak bisa dipisahkan dari perilaku manusia terhadap alam dan juga relasi di antara semua kehidupan alam semesta, yaitu antara manusia dengan manusia yang mempunyai dampak pada alam, dan antara manusia dengan makhluk hidup yang lain atau dengan alam secara keseluruhan. Pentingnya kelestarian lingkungan hidup untuk masa sekarang hingga masa yang akan datang, secara eksplisit menunjukkan bahwa perjuangan manusia untuk menyelamatkan lingkungan hidup harus dilakukan secara berkesinambungan, dengan jaminan estafet antar generasi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Etika Lingkungan Hidup tidak hanya berbicara mengenai prilaku manusia terhadap alam. Etika lingkungan hidup juga berbicara mengenai relasi diantara semua kehidupan alam semesta, yaitu antara manusia dengan manusia yang mempunyai dampak pada alam dan antara manusia dengan maksluk hidup lain atau dengan alam secara keseluruhan. Termasuk didalamnya berbagai kebijakan politik dan ekonomi yang mempunyai dampak langsung atau tidak langsung dengan alam.  Penanaman pondasi pendidikan lingkungan sejak dini menjadi solusi utama yang harus dilakukan, agar generasi muda memiliki bekal pemahaman tentang lingkungan hidup yang kokoh. Pendidikan Lingkungan diharapkan mampu menjembatani dan mendidik manusia agar berperilaku bijak.        
Prinsip etika lingkungan ada 9 yaitu prinsip hormat terhadap alam, prinsip tanggung jawab terhadap alam, prinsip solidaritas kosmis, prinsip kasih sayang dan kepedulian,  prinsip no harm , prinsip hidup sederhana dan selaras dengan alam, prinsip keadilan, prinsip demokrasi dan prinsip integritas moral. Dari kesembilan prinsip tersebut harus terwujud secara menyeluruh dan berkesinambungan, agar terciptanya lingkungan hidup yang lestari yang berguna bagi makhluk hidup baik makhluk hidup yang hidup sekarang atau makhluk hidup masa mendatang.
Prinsip yang pertama yaitu hormat terhadap alam (respect of nature) ini merupakan prinsip dasar bagi manusia  sebagai bagian dari alam semesta. Sebagai prinsip dasar, hormat terhadap alam harus ditanamkan terhadap semua manusia tidak terkecuali siswa sekolah dasar. Sikap hormat terhadap alam harus ditanamkan sejak dini, agar anak menyadari pentingnya menghormati alam. Cara kita menanamkan sikap menghormati alam kepada siswa adalah dengan memberikan pengertian mengenai alam, kemudian pentingnya alam bagi kehidupan kita, dan cara kita menjaga alam. Dengan memberikan pengertian mengenai alam, pentingnya alam dan cara kita menjaga alam diharapkan menumbuhkan sikap hormat siswa terhadap alam. Penanaman sikap hormat terhadap alam misalnya dengan menjaga dan melestarikan taman kota.
Prinsip yang kedua yaitu tanggung jawab (moral responsibility for nature) ini merupakan prinsip yang diperuntukkan bukan saja untuk individu melainkan juga kolektif yang menuntut manusia untuk mengambil prakarsa, usaha, kebijakan dan tindakan bersama secara nyata untuk menjaga alam semesta dengan isinya. Prinsip ini merupakan prinsip yang mementingkan kebersamaan bukan hanya tindakan atau perilaku manusia secara individu tetapi secara kelompok. Cara kita menanamkan tanggung jawab terhadap lingkungan adalah dengan membiasakan siswa untuk bertanggung jawab dimulai dari kebersihan diri sendiri kemudian kebersihan lingkungannya. Kebiasaan yang kita tanamkan kepada siswa dimulai dari kebiasaan dalam sekolah, kebiasaan itu diharapkan dapat menanamkan sikap tanggung jawab secara bersama dalam menjaga lingkungan. Misalnya diadakannya jumsih (jumat bersih) setiap seminggu sekali, diadakannya piket harian dan buang sampah pada tempatnya.
Prinsip ketiga yaitu solidaritas kosmik (cosmic solidarity) ini merupakan prinsip yang membangkitkan rasa solider, perasaan sepenanggungan dengan alam dan dengan makluk hidup lainnya sehingga mendorong manusia untuk menyelamatkan lingkungan. Prinsip solidaritas harus kita tanamkan dan kita biasakan khususnya pada siswa sekolah dasar, agar mereka memahami betapa pentingnya alam buat kita dan betapa kita sangat membutuhkan alam dan makhluk hidup lainnya. Cara kita mewujudkan prinsip solidaritas misalnya dengan kita mengajarkan anak untuk menanam tumbuhan atau pohon di halaman sekolah atau kebun sekolah , menanam bunga di pot-pot kecil, dan merawat tanamanan tersebut. Dengan menanam pohon, manusia dan hewan masih dapat dengan leluasa menghirup oksigen, dengan begitu maka alam akan lestari dan keanekaragaman hayatipun terjaga. Penanaman prinsip solidaritas agar terciptnya keseimbangan antara alam, manusia, hewan dan tumbuhan.
Prinsip keempat yaitu kasih sayang dan kepedulian terhadap alam (caring for nature) ini merupakan prinsip satu arah , menuju yang lain tanpa mengaharapkan balasan, tidak didasarkan kepada kepentingan pribadi tapi semata-mata untuk alam. Prinsip ini mengajarkan kita untuk berbuat ikhlas terhadap alam. Mewujudkan prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam melalui pembiasaan terhadap diri sendiri, kemudian memberikan contoh kepada siswa. Cara penanaman prinsip ini adalah dengan kita membiasakan diri untuk menjaga dan melestarikan alam kemudian kita memberikan contoh kepada siswa kita. Seperti kita membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya, tidak menebang pohon sembarangan dan tidak menggunakan minyak wangi atau deodoran secara berlebihan. Dengan kita membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya, maka secara tidak langsung kita menanamkan prinsip ini kepada siswa.
Prinsip kelima yaitu ‘no harm’ (tidak merusak), prinsip ini mengajarkan kita untuk tidak merugikan atau merusak, karena manusia mempunyai kewajiban moral dan tanggung jawab terhadap alam, paling tidak manusia tidak akan mau merugikan alam. Cara mewujudkan  prinsip ini kepada anak yaitu dengan cara membiasakan kepada anak untuk menjaga lingkungannya, dimulai dari lingkungan rumah, lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar. Penanaman prinsip ini dirumah misalnya dengan tidak membuang sampah pada saluran air atau sungai  sehingga menyumbat air dan mengakibatkan banjir. Kita juga bisa memberikan contoh-contoh banjir yang terjadi di jakarta atau di daerah lainnya yang merupakan akibat dari tindakan kita yang merusak alam. Kita juga bisa memberikan materi tentang pemanasan global, penyebabnya dan cara mengatasinya. Dengan diberikan materi serta contoh seperti itu diharapkan siswa mengetahui pentingnya menjaga alam dan tidak merusak alam, sehingga menjaga alam merupakan kewajiban dan tanggung jawab kita semua.
Prinsip keenam yaitu hidup sederhana dengan alam Ini berarti , pola konsumsi dan produksi manusia modern harus dibatasi. Prinsip ini muncul didasari karena selama ini alam hanya sebagai obyek eksploitasi dan pemuas kepentingan hidup manusia.  Cara menanamkan prinsip ini pada anak adalah dengan membiasakan anak untuk hemat dalam menggunakan alam, misalnya dengan cara membiasakan anak untuk menghemat dalam menggunakan air di sekolah. Tidak mengeksploitasi alam secara berlebihan. Cara sederhana ini berdampak luar biasa karena dengan pemanfaatan sumber daya alam secara sederhana sama halnya dengan cara kita menjaga alam.
Prinsip ketujuah yaitu prinsip keadilan. Prinsip ini berbicara terhadap akses yang sama bagi semua kelompok dan anggota masyarakat dalam ikut menentukan kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian alam, dan dalam ikut menikmati manfaat sumber daya alam secara lestari. Dalam hal ini sumber daya alam ini merupakan kewajiban dan hak bagi semua masyarakat. Cara menanamkan prinsip ini adalah dengan cara mewajibkan anak untuk menjaga dan memelihara taman sekolah yang ada di sekolah. Kewajiban ini bukan hanya kewajiban penjaga sekolah atau tukang kebun tetapi kewajiban semua warga sekolah, selain itu taman sekolah juga merupakan hak semua warga sekolah.  Misalnya jika taman sekolah ini ditanami tumbuhan yang berbuah maka siswa berhak mengambil atau memetik buah tersebut. Dengan cara ini diharapkan terciptanya prinsip keadilan untuk siswa di sekolah dasar.
Prinsip kedelapan yaitu prinsip demokrasi.Prinsip ini didasari terhadap berbagai jenis perbedaan keanekaragaman sehingga prinsip ini terutama berkaitan dengan pengambilan kebijakan didalam menentukan baik-buruknya, rusak-tidaknya, suatu sumber daya alam. Cara menanamkan prinsip ini kepada anak adalah dengan cara kita mengikutsertakan anak dalam pembangunan-pembangunan yang terjadi di sekolah. Misalnya taman sekolah yang semula berada di samping sekolah akan dipindah kedepan sekolah. Adanya pemindahan taman sekolah ini merupakan kebijakan kepala sekolah, namun kepala sekolah harus mendengarkan pendapat, saran ataupun tanggapan semua warga sekolah termasuk siswa. Kepala sekolah bisa mengajak siswanya untuk mengeluarkan pendapatnya dalam pemindahan taman ini serta memperhitungkan baik buruknya pemindahan taman ini. Cara ini dilakukan agar prinsip keadilan dapat terwujud.

Prinsip kesembilan yaitu integritas moral.Prinsip ini menuntut pejabat publik agar mempunyai sikap dan perilaku moral yang terhormat serta memegang teguh untuk mengamankan kepentingan publik yang terkait dengan sumber daya alam. Cara mewujudkan prinsip ini adalah dengan cara kita mengutamakan kepentingan publik dibandingkan kepentingan pribadi. Misalnya dalam menanam tumbuhan yang ada di kebun sekolah, kepala sekolah menginginkan untuk menanam pohon A namun guru-guru dan siswa tidak menyetujui karena pohon A dapat menganggu kenyamanan warga sekolah dan masyarakat sekitar. Sehingga penanaman pohon A tersebut tidak jadi dan diganti pohon B. Ini merupakan contoh kecil yang dapat kita ajarkan pada anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar